Saturday, November 19, 2011

Trouble shooting PC

nah, sekarang admin mau ngasih satu artikel yang keren bagi kamu yang suka mengalami masalah dalam berkomputeria, nak cek trus coment atau sekedar kasie nilai juga ok koq!

hehe,

TROUBLE SHOOTING  POWER SUPPLY

1.      Kasus:
UPS tidak bisa mengatasi tegangan dengan baik.
Solusi:
Kemungkinan UPS yang dimiliki, baterainya dalam kondisi yang lemah. Segera isi ulang baterai tersebut supaya kapasitas dan kekuatannya menjadi penuh kembali. Apabila baterai sudah dalam keadaan penuh, tetapi permasalahan masih terjadi, maka kemungkinan besar permasalahan terletak pada UPS.


2.      Kasus:
Kipas yang ada di power supply tidak bekerja atau mengeluarkan suara yang berisik.
Solusi:
Perlu melepaskan power supply. Sebelum nantinya akan dipasang kembali, bersihkan debu yang menempel pada power supply tersebut dengan menggunakan peralatan yang memang disiapkan untuk membersihkan debu. Dalam kondisi yang bersih, maka power supply tidak akan mengeluarkan suara yang berisik dan akan bekerja dengan baik.

3.      Kasus:
Power supply mengeluarkan suara yang berderit-derit.
Solusi:
Kemungkinan besar permasalahan tersebut terletak pada kipas prosesor. Bersihkan kipas prosesor tersebut. Tetapi apabila setelah dibersihkan masih mengalami kondisi yang sama, maka permasalahan tersebut terletak pada beberapa konrponen elektronik yang ada di sekitar power supply.

4.      Kasus:
Lampu penerangan suram dan kompufer booting ulang.
Solusi:
Kemungkinan tegangan listrik tidak stabil dan memerlukan UPS untuk menangani masalah tersebut. Segera beli UPS untuk menangani masalah tersebut, karena apabila dibiarkan maka PC lama kelamaan akan rusak karena tegangan yang tidak stabil.

5.      Kasus:
Ketika menghidupkan komputer, tidak terjadi apa-apa, tetapi power supply tidak mau hidup.
Solusi:
Pastikan semua komponen terpasang dan terhubung pada power dan mendapatkan daya dari power supply tersebut. Jika kita menggunakan casing komputer dengan power supply yang bertipe ATX, Kita harus mengecek konektor dari switch power ke konektor Power Switch yang ada di motherboard. Sangat sering terjadi, khususnya ketika memasang case compute dengan sistem ATX, konektor yang dipasang keliru dan terbali sehingga menyebabkan PC tidak bisa menyala. Jika konektornya sudah terpasang dengan benar, maka permasalahannya terletak pada power supply yang jelek. Segera ganti power supply tersebut dengan yang baru.

6.      Kasus:
Mode Power Saving atau Standby yang ada di Windows 98 tidak bekerja dengan baik.
Solusi:
Ada beberapa komponen yang menyebabkan permasalahan diatas, diantaranya adalah sebagai berikut:
·         Pastikan fasilitas Power Management sedang aktif. Untuk mengaktifkannya, lakukan langkah-langkah sebagai berikut: Klik Start/Settings/Control panel/klik dua kali icon Power Management untuk memastikan Power schemes dalam kondisi Always on dan aturlah waktu yang diinginkan untuk menampilkan aktivitas power Management pada monitor dan hard disk.
·         Tutup semua aplikasi yang sedang terbuka dan aktif. Ikuti instruksi yang ada pada Clean Boot untuk menutup semua software atau program yang sedang terbuka dan aktif. Begitu software tersebut tertutup, otomatis fasilitas Power Saving/Standby akan muncul.
·         Screen Savers. Non-aktifkan semua screen saver. Screen saver tersebut misalnya 3D Flower Box, 3D Flying Objects, 3D Maze and 3D Text. Apabila screen saver ini sudah hilang maka fitur Power Saving/standby akan muncul.
·         Power Management Aktif/Tidak Aktif pada CMOS. Secara umum, komputer mempunyai kontrol power management dalam BIOS. Cek CMOS komputer untuk memastikan bahwa Power Management aktif pada CMOS. Kalau ternyata ada masalah, maka kemungkinan driver dari APM ada yang rusak atau corrupt.
·         Komponen Hardware dapat menyebabkan mode Power Saving/Standby tidak bekerja dengan Beberapa perangkat keras, misalnya USB dapat menyebabkan mode Power Saving/Standby tidak bisa bekerja dengan baik.

TROUBLE SHOOTING HARRDISK
1.     Kasus:
Komputer tidak mau booting, Setelah memasang hard disk yang baru, komputer tidak mau booting dan tidak ada pesan kesalahan yang muncul pada layar monitor.   
Solusi:
o   Matikan komputer, buka casing komputer dan lepaskan hard disk dari casing, dengan terlebih dahulu melepaskan skrup yang terpasang pada hard disk.
o   Pastikan jumper yang terpasang pada hard disk, posisinya sudah benar.
o   Pasang kembali hard disk dan Remount your drive in the computer dan tutup/pasang kembali tutup pada casing komputer.
o   Masukkan disket bootable pada drive A dan hidupkan komputer. Jalankan program Disk Manager dengan cara masukkan disket Disc-Wizard ke drive A dan ketik A:XDM. Kemudian tekan tombol ENTER.
o   Ikuti instruksi yang ada di Disk Manager untuk menginstall dan memformat hard disk.
o   Setelah program Disk Manager selesai dijalankan, booting kembali komputer.
2.      Kasus:
Pada DOS muncul pesan kesalahan “Disk Boot Failure,” “Non-System Disk” atau “No ROM Basic – SYSTEM HALTED”.
Solusi:
ü  Install kembali file sistem DOS menggunakan utility DOS SYS.
ü  Cek semua kabel yang terpasang pada motherboard.
ü  Gunakan FDISK untuk melihat apakah partisi primer (biasanya diatur untuk hard disk dan digunakan untuk booting pertama kali) sudah aktif atau belum.
ü  Cek apakah hard disk terkena virus atau tidak, dengan menggunakan anti virus.
3.      Kasus:
Pada sistem muncul pesan kesalahan: “HDD Controller failure”.
Solusi:
Amati dan perhatikan jumper pada hard disk sudah benar atau belum. Kalau belum segera masukkan sesuai dengan urutannya.
4.      Kasus:
Ketika menghidupkan komputer. Pada waktu menghidupkan kompmter, layar monitor tetap hitam dan tidak berubah.
Solusi:
§  Pastikan kabel monitor sudah terpasang di casing komputer dan power monitor sudah dihidupkan.
§  Pastikan kabel dari VGA Card sudah terpasang di slot pada casing komputer dengan benar dan masuk ke slot pada monitor dengan baik.
§  Restart kembali komputer.
5.      Kasus:
Ketika menghidupkan komputer, di layar monitor muncul pesan kesalahan: “Drive not Ready”.
Solusi:
*      Cek koneksi semua kabel. Pastikan pin 1 pada drive dihubungkan ke pin 1 pada hard-disk controller.
*      Pastikan daya power suppy cukup dengan kebutuhan.
*      Booting kembali komputer
6.      Kasus:
Pada FDISK muncul pesan kesalahan, “No Fixed Disk Present’.
Solusi:
*        Pastikan daya power supply cukup dan sesuai dengan kebutuhan.
*        Cek isi dari drive pada waktu melakukan setup pertama kali.
*        Cek apakah terjadi konflik pada alamat atau port I/O.
TROUBLE SHOOTING VGA CARD
1.      Kasus:
Pada waktu menghidupkan komputer, layar monitor gelap dan hitam.
Solusi:
»        Langkah pertama, cek kabel VGA dan pastikan kabel VGA tersebut sudah masuk ke port VGA yang ada di casing komputer.
»        Cek indikator pada monitor, apakah powernya berjalan dengan normal atau tidak.
»        Coba booting ulang.
2.      Kasus:
Gangguan pada VGA Card/Layar Monitor. Masalah seperti tanda-tanda gangguan yang terjadi pada VGA Card di antaranya adalah:
  1. Komputer menjadi macet atau hang ketika digunakan untuk bermain game 3D.
  2. Tidak dapat digunakan untuk menjalankan permainan tertentu.
  3. Windows tidak bisa digunakan dalam mode normal.
  4. Ada titik-titik kecil di layar monitor.
Solusi:
  1. Cek kabel VGA yang terhubung ke monitor dan ke casing komputer, apakah sudah menancap dengan benar atau belum, kalau belum masukkan kabel tersebut sesuai dengan kaki-kaki yang tersedia.
  2. Cek konektor atau pin yang terdapat pada kabel VGA. Kalau ada yang patah atau putus, segera ganti yang baru.
  3. Install kembali atau perbaharui driver dari VGA Card yang dipasang. Untuk mendapatkan driver VGA tersebut, bisa dengan men-download dari situs yang menyediakan driver dari VGA itu.
  4. Cobalah untuk mendownload versi terbaru versi terakhir software Direct-X dari situs Microsoft.
  5. Kunjungi situs-situs yang menangani berbagai permasalahan tentang permainan atau games.
  6. Buka casing komputer, cabut VGA card dari slotnya (PC/AGP) dari motherboard, dan pasang kembali. Apabila pada waktu komputer dihidupkan, layar masih hitam dan belum muncul gambarnya, ganti VGA card dengan yang baru, karena dapat dipastikan VGA card ada mengalami kerusakan.

3.      Kasus:
Pesan kesalahan pada layar monitor. Apakah selalu menemui pesan kesalahan ketika memainkan suatu permainan atau games? Apakah VGA atau animasi tidak berjalan dengan normal? Atau layar berkedip secara terus menerus?

Solusi:
  1. Klik menu Start >> pilih Help and Support. Di bawah perintah Pick a Help Topic, pilih “Fixing a problem”.
  2. Pada kotak sebelah kiri, pilih “Games, sound, and video problems”.
  3. Pada kotak sebelah kanan, select “Games and Multimedia Troubleshooter”.
  4. Klik pilihan yang menggambarkan permasalahan yang dihadapi kemudian klik Next. Ulangi langkah-langkah tersebut sampai permasalahan bisa terpecahkan. Gunakan tombol Back untuk mengulangi langkah terakhir.
4.      Kasus:
Bagaimana mengetahui tipe dari VGA Card yang dimiliki.
Solusi:
»        Buka MS-DOS prompt. Pada Windows 95/98 dan Windows XP/NT 4.0, Klik menu Start, kemudian pilih Programs, dan klik menu MS-DOS Prompt atau Command Prompt yang tersedia. Pada Windows 3.x atau Windows NT versi sebelum 4.0, klik dua kali Main kemudian klik dua kali icon MS-DOS.
»        Setelah jendela MS-DOS sudah terbuka, ketik: Debug kemudian tekan tombol [Enter].
»        Setelah layar dari perintah debug sudah terbuka dengan indikator kursor yang muncul, maka ketikkan: D C000: 0010 dan kemudian tekan tombol [Enter].
»        Layar yang berisi angka hexadecimal akan muncul dengan format kode ASCII dan informasi yang muncul tersebut juga termasuk dari tipe dari VGA Card yang dimiliki.
»        Ketik: Q kemudian tekan tombol [Enter] untuk keluar dari program Debug.
»        Ketik Exit kemudian tekan tombol [Enter] untuk kembali ke sistem. operasi/Windows.
(Hal lain yang dapat dilakukan membuka casing komputer dan baca nama manufaktur yang tertera pada chipset atau IC yang ada pada VGA Card di motherboard).

5. Kasus:
Resolusi Layar monitor tidak stabil atau berubah-ubah. Setiap saat login ke Windows XP, resolusi layar monitor kembali ke ukuran besar dan untuk merubafanya ke bentuk normal harus mengubah secara manual. Nah, bagaimana caranya supaya pengaturan terhadap resolusi layar monitor tidak berubah-ubah.
Solusi:
Harus melakukan update terhadap VGA Card yang dimiliki karena kemungkinan besar driver VGA card yang dimiliki banyak file yang hilang atau corrupt. Untuk melakukan update bisa mengunjungi situs dari penyedia driver tersebut dan download versi terbaru. Untuk mengetahui nama manufaktur pembuat VGA card, bisa melakukan cara-vara berikut ini: pada menu Start >> klik Administrative Tools >> kemudian pilih Computer Management. Di bawah kategori System Tools, klik Device Manager. Klik tanda Plus (+) untuk menampilkan pilihan Display Adapter. Dari tampilan ini, Windows akan mencari driver yang sudah ter-update. Adapun cara-caranya adalah sebagai berikut:
  1. Ketika Device Manager dan tampilan Display Adapter muncul, klik kanan display adapter.
  2. Pada menu kanan tersebut pilih Update Driver.
  3. Kotak wizard Hardware Update akan muncul dan memberikan instruksi bagaimana cara untuk melakukan update driver.

TROUBLE SHOOTING MAIN BOARD
1.     Kasus:
Baterai hanya bekerja sementara waktu.
Solusi:
Kadang-kadang baterai bekerja dengan bagus. Kemudian, kadang-kadang kita mendapatkan kesalahan pada baterai tersebut yaitu sistem tidak bisa mengenali waktu dengan baik. Hal ini disebabkan karena baterai kehilangan tegangan dan koneksi yang buruk antara baterai dengan motherboard. Untuk mengati hal tersebut, maka langkah yang bisa diambil adalah mengganti baterai mati.
2.     Kasus:
Mengganti pengaturan CMOS tetapi tidak muncul perubahannya.
Solusi:
Ketika keluar dari pengaturan CMOS, pastikan memilih “Save and Exit” untuk menyimpan segala perubahan yang sudha dilakukan dan keluar dari setup tersebut. Memilih Exit Without Saving akan menyebabkan segala pengaturan dan perubahan yang sudah dilakukan terhadap CMOS tidak akan disimpan.
3.     Kasus:
Sistem kehilangan Waktu, Pengaturan, atau kesalahan pada bateraí.
Solusi:
Baterai mati atau habis. Segera ganti yang baru.
4.     Kasus:
Permasalahan umum yang sering terjadi pada motherboard.
Solusi:
Ada beberapa hal yang harus dicek dan diper-hatikan, yaitu sebagai berikut:
»        Apakah semua peralatan yang terpasang pada motherboard sudah bekerja dengan masksimal atau belum, Komponen tersebut meliputi: motherboard, processor, memory, VGA Card, dan drive. Jika ada salah satu yang tidak terpasang dengan benar, maka sistem tidak akan bekerja dengan baik. Apakah semua kabel konektor sudah dihubungkan ke masing-masing komponen.
»        Coba lepaskan segala komponen satu demi satu untuk mengetahui kesalahan yang terjadi.
»        Apakah pengaturan jumper sudah benar atau belum? Anda harus mengatur jumper untuk berbagai tipe perangkat keras yang terpasang, misalny jumper untuk processor. Jumper tersebut akan terkait dengan tipe, kecepatan, voltage, kecepatan bus, dan lain-lain.
»        Jika merasa tidak yakin dalam mengatur sebuah BIOS, aturlah dalam kondisi normal atau default.
»        Apakah bentuk motherboard masih bagus ataukah ada yang cacat? Apakah ada kaki atau pin yang ada di motherbaord dalam keadaan patah atau tidak?
»        Apakah power supply yang dipasang mempunyai daya yang cukup atau tidak? Jika menambah beberapa komponen perangkat keras yang baru ke komputer, apakah daya power supply yang ada sanggup memenuhi kebutuhan tersebut atau tidak? Daya power supply yang standar adalah berkisar 230 atau 250 watt.
5.      Kasus:
Motherbpard pecah atau rusak.
Solusi:
Kalau menghadapi kondisi tersebut, maka mau tidak mau harus membeli motherbaord yang baru. Tidak dapat memperbaiki motherboard yang rusak tersebut dan setelah membeli motherboard yang baru, berhati-hatilah dalam memasang suatu card ke motherboard.
6.      Kasus:
Terdapai pin yang bengkok pada motherboard.
Solusi:
Kalau menjumpai pin yang bengkok pada motherboard, berhati-hatilah untuk meluruskan kembali pin tersebut dan pastikan kabel power yang terpasang ke listrik sudah dimatikan dan dicopot. Jika pin tersebut sampai patah, maka tidak bisa berbuat apa-apa dan harus membeli motherbaord yang baru.
7.      Kasus:
Bagaimana bisa mendapatkan driver chipset untuk motherboard yang dimiliki.
Solusi:
Download driver tersebut pada situs yang tersedia. Biasanya pembuat atau manufaktur dari perangkat keras menyediakan situs yang berisi driver update yang bisa didownload kapan saja. Update driver ini mempunyai fungsi yang sangat vital bagi kinerja suatu perangkat keras.

TROUBLE SHOOTING SOUND CARD
1.      Kasus:
Bisa mendengar file WAV dan games dengan sangat baik, tetapi CD Audio tidak bisa terdengar.
Solusi:
Kemungkinan tidak ada kabel penghubung antara sound card dengan CD-ROM. Buka casing komputer dan pastikan ada kabel yang menghubungkan ke AUDIO OUT yang ada di CDROM dan kabel yang menghubungkan ke CD in pada sound card. Serta pastikan volume dari CD AUDIO tidak diam.
2.      Kasus:
Mengupgrade Windows 98 ke Windows 2000 tetapi sound card tidak bekerja dengan baik.
Solusi:
Beberapa sound card tidak mendukung Windows 2000 atau tidak tersedianya driver sound card tersebut pada Windows 2000. Untuk menangani masalah tersebut, hubungi pembuat sound card untuk meminta driver sound card yang sesuai dengan Windows 2000.
3.      Kasus:
Mempunyai 4 speaker pada sound card tetapi yang bekerja hanya 2 speaker.
Solusi:
Pertama, pastikan kesalahan atau masalah todak terjadi pada speaker. Untuk menangani masalah tersebut, masuk ke pengaturaan sound card dan aktifkan pengaturan dari 4 speaker tersebut.
4.      Kasus:
Suara hanya keluar dari satu speaker.
Solusi:
Kemungkinan menggunakan fasilitas mono untuk speaker yang stereo. Atau bisa juga terjadi driver yang diinstal tidak berjalan dengan baik. Pada beberapa sistem, jika driver dari sound card tidak tersedia pada file CONFIG.SYS, hanya memiliki satu sound yaitu sebelah kiri. Jadi yang akan keluar suara mono.
5.      Kasus:
Tidak ada suara yang keluar dari audio/musik pada CD.
Solusi:
Beberapa kondisi bisa menyebabkan permasalahan ini, perhatikan hal-hal berikut:
o Pilihan pada Microsoft Volume Control atau volume slider tidak berjalan dengan baik.
o Cek dan hubungkan headphones ke stereo phone jack pada CD-ROM yang terletak di bagian depan, sesuaikan pengaturan volume pada drive tersebut. Jika suara tetap tidak keluar ke headphones, cek koneksi kabel audio CD dari CD-ROM drive ke audio card.
o Pastikan speaker sudah terhubung dengan baik pada konektor audio atau sound card.
6.      Kasus:
Port Joystick tidak bekerja dengan baik.
Solusi:
  • Port audio yang ada pada joystick mengalami konflik dengan port joystick yang lain pada sistem. Non-aktifkan port audio yang ada pada joystick dan gunakan port audio joystick yang ada di sistem.
  • Driver joystick yaitu MSJSTICK.DRV dan VJOYD.VXD, mungkin belum diinstall.
7.      Kasus:
Komputer menjadi hang dan restart selama proses instalasi.
Solusi:
*      Ada perangkat keras yang konflik dengan perangkat lain yang ada di sistem.
*      Audio card tidak berada pada slot yang benar.
*      Perangkat yang menggunakan bus PCI bertentangan dengan aktivitas dari audio card.
8.      Kasus:
Memecahkan masalah konflik pada hardware.
Solusi:
»        Klik kanan icon My Computer pada desktop, kemudian pilih Properties. Kotak dialog System Properties akan muncul.
»      Klik pada bagian Device Manager. Pada Device Manager, sebuah tanda plus (+) akan menampilkan semua item yang tersedia. Perangkat keras yang mengalami konflik akan ditandai dengan simbol lingkaran tanda seru.
»      Klik dua kali Sound, video, game controllers. Daftar dari perangkat multimedia akan muncul.
»      Pilih audio card.
»      Pilih tombol Properties.
»      Klik bagian Resources.
»      Hilangkan tanda P pada pilihan Use automatic settings.
»      Ubahlah “Settings based on:” jika pengaturan alterbnatif ini tersedia.
»      Tentukan dan lihat konflik yang terjadi dengan melihat pada “Conflicting device list”.
»      Pilih item yang konflik pada daftar “Resource Settings”.
»      Klik tombol Change Settings.
»      Gunakan mouse untuk memilih pengaturan yang baru.
»      Pilih OK untuk menutup masing-masing jendela properti kemudian restart kembali komputernya.


9.      Kasus:
Audio card tidak terdeteksi secara otomatis.
Solusi:
Untuk melakukan konfigurasi audio sound card secara manual pada Windows 95/98, langkahnya adalah sebagai berikut:
*      Klik “Start” pada taskbar, kemudian pilih Settings dari menu Start.
*      Pilih Control Panel. Grup dari Control Panel akan muncul.
*      Klik dua kali icon Add New Hardware. Kotak dialog wizard Add New Hardware akan muncul.
*      Pilih Next untuk melanjutkan.
*      PilihYes jika ingin Windows mencari perangkat keras yang baru dipasang, kemudian pilih Next.
*      Pilih Next untuk melanjutkan.
*      Pilih Finish, dan biarkan sistem akan menyelesaikan instalasi perangkat keras yang baru tersebut.
10.  Kasus:
Sound card tidak mengeluarkan suara dan tidak menemukan konflik yang terjadi.
Solusi:
Cek pengaturan volume pada indikator sound card yang ada di taskbar, atau juga bisa dengan cara masuk ke Volume Setting dan pastikan semua pilihan yang ada tandanya diam (un-muted), tanda P pada kotak un-muted tersebut dihilangkan dan volume suara jangan dibuat minimal. Cek volume speaker yang ada atau coba ganti dengan speaker yang lain.

TROUBLE SHOOTING RAM
1.      Kasus :
Memasang RAM pada komputer dengan kapasitas melebihi 64MB, RAM tidak bisa terdeteksi oleh DOS, tetapi bisa terdeteksi oleh Windows
Solusi :
Kondisi semacam itu wajar dan normal, karena DOS pada waktu dirancang hanya bisa mengenali RAM yang terpasang dengan kapasitas 64 MB, lebih dari 64 MB tidak akan terdeteksi. Berbeda dengan Windows, semua RAM yang terpasang akan terdeteksi dengan baik, selama RAM yang dipasang dalam kondisi bagus dan tidak rusak.
2.      Kasus :
Laporan RAM. Ada kapasitas dari RAM sebesar 128KB atau 384KB yang tidak pernah dilaporkan ketika melakukan proses booting.
Solusi:
Kondisi ini normal. Beberapa versi dari BIOS tidak akan menampilkan area dari memori yaitu memori konvensional dan memori ekstended.
3.      Kasus :
Sistem komputer menjadi lambat ketika ditambahkan beberapa memori.
Solusi:
Langkah pertama adalah, pastikan semua memori baru yang dipasang dikenali dengan baik oleh BIOS atau Windows. Apabila motherboard tidak mendukung penambahan memori dan hanya menerima kapasitas paling besar adalah 64 MB, maka percuma saja menambah memori baru. Memori tetap bisa terpasang tetapi efeknya bisa memperlambat kinerja komputer.
4.      Kasus :
Menambah memori tetapi Win XP Prof tidak bisa berjalan dengan lancar. Menambah memori sebesar 256MB dan 128 ke komputer. BIOS bisa mendeteksi RAM yang sudah ditambahkam tersebut tetapi Windows tidak berhasil mendeteksi bahkan tampilan di layar monitor menjadi biru.
Solusi:
Hal yang harus diperhatikan adalah RAM yang baru apakah cocok dan sesuai dengan motherboard dan jenis RAM yang lain yang sudah terpasang sebelumnya di motherboard. Kalau RAM tersebut tidak cocok, maka akan mempengaruhi kinerja sistem bahkan mengakibatkan sistem tidak berjalan dengan baik. Sebelum memasang RAM, hal yang sangat penting adalah memperhatikan tipe dan PC dari RAM tersebut.
5.      Kasus :
Identifikasi memori yang rusak. Ketika menghidupkan komputer, terdengar bunyi beep dan komputer tidak mau booting.
Solusi :
Beep tersebut menandakan adanya perangkat keras yang melekat pada motherboard mengalami kerusakan. Yang paling umum adalah kerusakan terjadi pada memori. Segera ambil memori tersebut dari motherboard kemudian coba bersihkan memori dengan tisu atau atau kain yang bersih. Setelah dibersihkan pasang kembali pada slot nya. Apabila setelah dipasang, masih keluar bunyi beep, memorinya harus diganti dengan yang baru.

TROUBLE SHOOTING PROCESSOR
1.      Kasus:
Sistem mati, tidak ada kursor, tidak ada suara dan kipas tidak hidup. Kondisi tersebut bisa disebabkan oleh kabel pada power supply rusak atau putus, kesalahan pada motherboard dan kesalahan pada memori.
Solusi:
  • Lepaskan kabel power dari casing komputer dan ganti dengan yang baru. Lepaskan power supply, cek arus yang ada di power supply dengan peralatan elektronik, apabila tidak ada arus yang mengalir pada power supply, ganti dengan yang baru.
  • Lepaskan motherboard, cek terlebih dahulu dengan peralatan elektronik dan kalau motherboard tersebut sudah tidak berfungsi, ganti dengan yang baru.
2.      Kasus:
Sistem mati, tidak ada suara, atau terkunci sebelum mulai proses booting. Kondisi ini kemungkinan disebakan oleh pemasangan komponen perangkat keras yang tidak benar.
Solusi:
Cek semua komponen perangkat keras yang terpasang, khususnya pada memori dan VGA Card. Atur kembali dudukan komponen perangkat keras dan socket yang terpasang pada motherboard.
3.      Kasus:
Sistem mengeluarkan bunyi beep pada waktu startup, kipas berbunyi dan kursor tidak muncul pada layar monitor. Kondisi ini disebabkan oleh pemasangan VGA Card yang tidak benar atau slot untuk meletakkan VGA Card ada kerusakan.
Solusi:
Lepaskan terlebih dahulu VGA card dari slotnya kemudian bersihkan slot VGA Card terlebih dahulu. Cek slot VGA Card yang ada di motherboard dengan peralatan elektronik.
4.      Kasus:
Sistem lambat, kipas berbunyi dan tidak ada suara beep atau kursor tidak muncul pada layar monitor.
Solusi:
Kemungkinan pemasangan prosesor tidak tepat pada dudukan atau slotnya. Segera lepaskan prosesor dan heatsink, kemudian pasang kembali pada slot yang ada pada motherboard.
5.      Kasus:
Sistem tidak mau startup setelah prosesor baru dipasang pada motherboard.
Solusi:
  • Kondisi ini bisa disebabkan oleh pemasangan prosesor yang tidak tepat pada slot yang ada pada motherboard. Segera lepaskan prosesor tersebut kemudian pasang kembali.
  • BIOS tidak mendukung prosesor yang baru. Update BIOS dari sistem atau motherboard yang disediakan oleh manufaktur BIOS tersebut.
  • Motherboard tidak mendukung prosesor baru yang dipasang.
6.     Kasus:
Sistem Operasi tidak mau booting.
Solusi:
Cek kipas pada prosesor, ganti dengan yang baru jika diperlukan. Pengaturan kecepatan bus pada motherboard harus diganti. Cek jumper tegangan pada motherboard.
TROUBLE SHOOTING FLOOPY DISK
1.    Masalah:
Disket tidak terbaca
Solusi :
Floppy disk drive yang terlalu lama tidak digunakan atau disket yang telah berjamur, dapat menjadi alasan mengapa disket tidak terbaca. FDD yang telalu lama dibiarkan menganggur, menyebabkan debu-debu yang menutupi permukaan head, terakumulasi hingga menjadi tebal. Kasus seperti ini dapat diatasi dengan melakukan pembersihan head menggunakan disk cleaner yang biasa dijumpai di toko-toko komputer. Adapun disket yang terlalu lama disimpan dan tidak digunakan akan menimbulkan tumpukan debu yang tebal, atau bahkan jamur yang akan menempel pada head saat diske tersebut dimasukkan. Debu atau jamu ini kemudian akan menghalangi proses pembacaan disket oleh head sehingga disket akana menjadi tidak terbaca.

2.      Masalah;
Lampu LED floppy disk drive menyala terus
Solusi :
Kasus semacam ini sering kali terjadi terutama bila anda sedang   merakit CPU. Biasanya permasalahan ada pada  pemasangan kabel data yang terbalik. Apabila hal ini dibiarkan terus-menerus, IC contoller dimungkinkan dapat menjadi rusak. Untuk itu, segera periksa ulang dan betulkan pemasangan kabel data tersebut.Kemungkinan lain, IC Spindle pada floopy disk drive anda mengalami kerusakan. Sehingga diperlukan penggantian dengan IC Spindle yang lain. Kasus kerusakan IC Sindle inin menyebabkan arus listrik terus mengalir menuju lampu indikator tampa adanya penghalang. Selain itu, kerusakan ini juga menyebabkan floopy disk drive tidak dapat membaca sama sekali.

Penyebab 1
Disket yang anda gunakan mungkin tidak bagus, dan terdapat bad sector, ini dapat membuat head tidak dapat membaca data yang berlokasi pada silinder yang bad sector tersebut.
Solusi
Sebaiknya disket yang seperti ini jangan anda gunakan, karena dapat menyebabkan head bergeser pada posisinya dan mengakibatkan floopy disk drive anda tidak dapat membaca untuk selamanya sampai anda memperbaikinya kembali
Penyebab 2
Jika floopy disk drive jarang mendapatkan perawatan yang teratur, juga dapat menyebabkan floopy disk drive tersebut terkadang dapat membaca terkadang tidak, ini penyebabnya dijumpai banyaknya kotoran pada ulir servo yang telah menebal, sehingga menghambat pergerakkan head dan tidak dapat bergerak dengan lancer.
Solusi
Kemungkinan penanggulangan permasalahan yang mungkin anda dapat lakukan untuk membantu mengatasi permasalahan di atas adalah dengan membersihkan ulir servo tersebut dengan menggunakan kuas yang diberi sedikit minyak pembersih.
Penyebab 3
Permasalahan umum yang sering terjadi pada floppy disk drive yaitu Sebuah
floppy drive mungkin tidak bisa bekerja deng baik karena ada beberapa
kondisi berikut ini:
1. Disket rusak
2. Tidak disetup dalam CMOS.
3. Konflik dengan perangkat keras yang lain
4. Tidak terhubung dengan baik
5. Perangkat yang rusak.
Solusi:
• Disket rusak, permasalahan ini sering terjadi pada para pengguna
komputer. Untuk mengatasi masalah tertebut, coba ambil disket baru
atau disket lain dan masukkan ke dalam FDD. Kalau disket lain bisa
terbaca, maka disket pertama yang rusak dan sudah tidak bisa
digunakan lagi. Kadang floppy disk drive tidak bisa mengenali disket
yang masuk, dikarenakan disket tersebut rusak atau kotor. Selain itu,
kadang disket yang tidak bisa dikenali oleh drive karena disket
tersebut di tutup atau proteksi. Untuk membuka penutup disket, geser
penutup disket yang bentuknya menyerupai kotak kecil ke arah bawah,
sehingga disket bisa dibaca atau ditulis.
• Tidak di setup dalam CMOS, pastikan floppy drive telah diatur atau
disetup dengan baik dalam CMOS. Jika floppy drive yang di miliki
belum disetup dengan baik, maka waktu membaca atau menyimpan data
dalam disket akan menemui kegagalan, karena drive tidak akan
mengenali. Setup dari floppy drive adalah 3.5 inch atau 144MB.
• Konflik dengan perangkat keras lain Pada waktu memasang perangkat
keras baru dalam komputer seperti hard disk atau perangkat lain,
lepaskan dulu koneksi kabel data yang masuk ke floppy disk drive
supaya dalam pemasangannya tidak terjadi konflik. Setelah hard disk
terpasang, baru sambungkan kembali floppy drive.
• Tidak terhubung dengan baik:
1. Matikan Komputer, lepaskan seluruh kabel yang melekat pada casing
komputer, kemudian buka casing komputer.
2. Pastikan koneksi floppy sudah terhubung dengan baik ke konektor
FDD pada motherboard. Jika sudah terhubung, lepas terlebih
dahulu kemudian di hubungkan kembali kabel konektor tersebut.
3. Pastikan kabel floppy berasal dari motherboard yang dihubungkan
ke bagian belakang dari floppy drive.
4. Pastikan kabel power juga dihubungkan ke bagian belakang dari
floppy drive.
• Perangkat yang rusak: Lepaskan kabel data floppy data yang
menghubungkan floppy drive ke motherboard atau port IO.
Penyebab 4
Ada pesan kesalahan : The disk in drive A is not formatted. Do you want to
format it now? atau A:\ is not accessible. The device is not ready.
Solusi:
Pesan tersebut akan muncul ketika sistem tidak mampu untuk membaca
floppy diskette, yang mungkin disebabkan karena disket rusak, tidka ada
disket di drive, atau floppy drive rusak, untuk mengatasi masalah tersebut:
cek FDD untuk memastikan apakah disket sudah dimasukan. Kalau belum,
segera masukkan disket ke drive tersebut

No comments:

Post a Comment