Profil Chef Juna
Junior Rorimpandey namanya. Chef asal Manado yang lahir pada 20 Juli 1975 ini, awalnya kurang begitu populer di negara asalnya, karena Chef ini lebih banyak mendapat apresiasi di luar negeri. Namun, setelah menjadi juri sebuah kontes masak di salah satu acara televisi di Indonesia (Master Chef Indonesia), Chef Juna semakin dikenal di negara tempat kelahiranya.
Diacara tersebut, ia terlihat cukup khas dan menonjol. Namun, tak sedikit pemirsa yang kurang suka dengan Chef ini. Rata-rata berkomentar, “Sangar amat komentarnya..kejam”, “jahat banget tuh orang”, “dia bikin acara makin tegang aja”, “ah kayak dia bisa masak aja”, “masa komentarnya nggak bermutu gitu sih”, “komentar yang membangun dikit kek..masa kasar gitu ngomongnya”.
Namun dibalik itu semua, Chef ini memang terbukti memiliki skill yang cukup berkualitas. Hal ini terlihat saat Juna memberi contoh memotong bawang bombay di Master Chef Indonesia. Dari cara memegang pisau dan kecepatan mengiris bombay. Terutama waktu ia membuang paprika dan garnish pada hidangan yang dimasak salah satu peserta. Kenapa? Jelas aja karena paprika nggak akan dihidangkan mentah-mentah di piring. Di Mancanegara, walaupun hanya dijadikan hiasan, yang tersaji di sebuah piring itu harus bisa dimakan. Beda dengan kebiasaan di Indonesia, yang rata-rata hiasannya menggunakan sayuran mentah dan ituhanya hiasan, bukan untuk dimakan.

Diacara tersebut, ia terlihat cukup khas dan menonjol. Namun, tak sedikit pemirsa yang kurang suka dengan Chef ini. Rata-rata berkomentar, “Sangar amat komentarnya..kejam”, “jahat banget tuh orang”, “dia bikin acara makin tegang aja”, “ah kayak dia bisa masak aja”, “masa komentarnya nggak bermutu gitu sih”, “komentar yang membangun dikit kek..masa kasar gitu ngomongnya”.
Namun dibalik itu semua, Chef ini memang terbukti memiliki skill yang cukup berkualitas. Hal ini terlihat saat Juna memberi contoh memotong bawang bombay di Master Chef Indonesia. Dari cara memegang pisau dan kecepatan mengiris bombay. Terutama waktu ia membuang paprika dan garnish pada hidangan yang dimasak salah satu peserta. Kenapa? Jelas aja karena paprika nggak akan dihidangkan mentah-mentah di piring. Di Mancanegara, walaupun hanya dijadikan hiasan, yang tersaji di sebuah piring itu harus bisa dimakan. Beda dengan kebiasaan di Indonesia, yang rata-rata hiasannya menggunakan sayuran mentah dan ituhanya hiasan, bukan untuk dimakan.