Thursday, January 5, 2012

Kondisi Mental yang membuat tidak bahagia


Kondisi Mental yang membuat tidak bahagia tanpa disadari perlahan tapi pasti terus menggerogoti kita, kondisi tersebut bukan hanya tidak membuat bahagia namun akan berpengaruh pada kepribadian seseorang.Pribadi yang tangguh adalah pribadi yang berkarakter dan berintegritas. Banyak dari kita secara financial sudah cukup tapi masih belum menemukan kebahagian bahkan depresi, terlepas dari permasalahan masing – masing individu, berikut kondisi mental yang membuat membuat tidak bahagia dan solusinya.


  • Kondisi pertama : Menghindar
Gejalanya lari dari kenyataan, mengabaikan tanggung jawab. Padahal dengan melarikan diri dari kenyataan kita hanya akan mendapatkan kebahagiaan semu yang berlangsung sesaat.
Penawarnya realitas
Caranya
terimalah kenyataan, berhentilah menipu diri, jadilah diri sendiri. Jangan terlalu serius dalam menghadapi masalah karena rumah sakit jiwa sudah dipenuhi pasien yang selalu mengikuti kesedihannya dan merasa lingkungannya menjadi sumber frustasi. Jadi, selesaikan setiap masalah yang dihadapi secara tuntas dan yakinilah bahwa segala sesuatu yang terbaik selalu harus diupayakan dengan keras.
  • Kondisi kedua : Ketakutan
Gejalanya tidak yakin diri, tegang, cemas yang antara lain bisa disebabkan kesulitan keuangan, konflik perkimpoian, kesulitan seksual.
Penawarnya keberanian
Caranya hindari menjadi sosok yang bergantung pada kecemasan. Ingatlah 99 persen hal yang kita cemaskan tidak pernah terjadi. Keberanian adalah pertahanan diri paling ampuh. Gunakan analisis intelektual dan carilah solusi masalah melalui sikap mental yang benar. Kebenarian merupakan merupakan proses re-edukasi. Jadi, jangan segan mencari bantuan dari ahlinya, seperti psikiater atau psikolog.
  • Kondisi ketiga : Egoistis
Gejalanya nyiyir, materialistis, agresif, lebih suka meminta daripada memberi.
Penawarnya bersikap sosial.
Caranya jangan mengeksploitasi teman. Kebahagiaan akan diperoleh apabila kita dapat menolong orang lain. Perlu diketahui orang yang tidak mengharapkan apapun dari orang lain adalah orang yang tidak pernah merasa dikecewakan.
  • Kondisi keempat : Stagnasi / Tidak Aktif
Gejalanya berhenti satu fase, membuat diri kita merasa jenuh, bosan, dan tidak bahagia.
Penawarnya ambisi / proaktif
Caranya teruslah bertumbuh, artinya kita terus berambisi di masa depan kita. kita kan menemukan kebahagiaan dalam gairah saat meraih ambisi kita tersebut.
  • Kondisi kelima : Rasa rendah diri
Gejalanya kehilangan keyakinan diri dan kepercayaan diri serta merasa tidak memiliki kemampuan bersaing.
Penawarnya keyakinan diri.
Caranya seseorang tidak akan menang bila sebelum berperang yakin dirinya akan kalah. Bila kita yakin akan kemampuan kita, sebenarnya kita sudah mendapatkan separuh dari target yang ingin kita raih. Jadi, sukses berawal pada saat kita yakin bahwa kita mampu mencapainya.
  • Kondisi keenam : Narsistik / Mementingkan diri sendiri
Gejalanya kompleks superioritas, terlampau sombong, kebanggaan diri palsu.
Penawarnya rendah hati.
Caranya orang yang sombong akan dengan mudah kehilangan teman, karena tanpa kehadiran teman, kita tidak akan bahagia. Hindari sikap sok tahu. Dengan rendah hati, kita akan dengan sendirinya mau mendengar orang lain sehingga peluang 50 persen sukses sudah kita raih.
  • Kondisi ketujuh : Mengasihani diri
Gejalanya kebiasaan menarik perhatian, suasana yang dominan, murung, menghunjam diri, merasa menjadi orang termalang di dunia.
Penawarnya sublimasi / Lakukan Perubahan
Caranya jangan membuat diri menjadi neurotik, terpaku pada diri sendiri. Lupakan masalah diri dan hindari untuk berperilaku sentimentil dan terobsesi terhadap ketergantungan kepada orang lain.
  • Kondisi kedelapan : Sikap bermalas-malasan
Gejalanya apatis, jenuh berlanjut, melamun, dan menghabiskan waktu dengan cara tidak produktif, merasa kesepian.
Penawarnya kerja
Caranya buatlah diri kita untuk selalu mengikuti jadwal kerja yang sudah kita rencanakan sebelumnya dengan cara aktif bekerja. Hindari kecenderungan untuk membuat keberadaaan kita menjadi tidak berarti dan mengeluh tanpa henti.
  • Kondisi kesembilan : Sikap tidak toleran
Gejalanya pikiran picik, kebencian rasial yang picik, angkuh, antagonisme terhadap agama tertentu, prasangka religius.
Penawarnya kontrol diri
Caranya tenangkan emosi kita melalui seni mengontrol diri. Amati mereka secara intelektual. Tingkatkan kadar toleransi kita. Ingat bahwa dunia diciptakan dan tercipta dari keberagaman kultur dan agama.
  • Kondisi kesepuluh : Kebencian
Gejalanya keinginan balas dendam, kejam, bengis.
Penawarnya cinta kasih
Caranya hilangkan rasa benci. Belajar memaafkan dan melupakan. Kebencian merupakan salah satu emosi negatif yang menjadi dasar dari rasa ketidakbahagiaan. Orang yang memiliki rasa benci biasanya juga membenci dirinya sendiri karena membenci orang lain. Satu-satunya yang dapat melenyapkan rasa benci adalah cinta. Cinta kasih merupakan kekuatan hakiki yang dapat dimiliki setiap orang.

No comments:

Post a Comment